JENU– Suasana MI Matholibul Huda Jenggolo Sabtu pagi itu (24/08) begitu cerah. Para siswa nampak asik mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Di sanalah 2 bingkisan NUsa Peduli disalurkan pada Isna Aulia Azizah (8 th) dan Dwi Maulidiya Aprilianti (7 th). Isna adalah siswa kelas 2, sedangkan Dwi adalah siswa kelas 1 madrasah yang baru berjalan 2 tahun itu.
Menurut penuturan Shodiqin, guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, kedua anak itu adalah anak yatim, bahkan Dwi telah piatu. Isna, saudara kembar Isni Aulia Azizah, adalah putra dari Joko Santoso (alm) dan Nutuk Rahayu. Semenjak ditinggal suaminya, Nutuk menjadi tulang punggung keluarga, termasuk memenuhi kebutuhan sekolah Isna dan Isni. Untuk memenuhi biaya hidup, Nutuk kini berprofesi sebagai buruh nyuci, nyetrika dan pekerjaan rumah tangga lainnya di rumah-rumah tetangganya.
Sementara itu, Dwi adalah putri dari Khanafi (alm) dan Siti Sholihah (alm). Sebagai anak yatim piatu, Dwi kini tinggal bersama Mbah Ruk, neneknya. Mbah Ruk hanyalah penjual jajan gorengan.
Namun, meski hdup dalam kekurangan, mereka tergolong anak yang bersemangat dan berbakat. “Isna (ujian semester kemarin, red) masuk 5 besar,” tuturnya. Dwi yang baru duduk di bangku kelas satu pun telah lancar menulis dan membaca.
Ditemui NUsa, Isna dan Dwi mengaku senang sekali belajar. Setiap malam sehabis maghrib mereka belajar. Kendati tidak tinggal satu rumah, mereka sama-sama menyukai pelajaran MTK. Untuk itu, Dwi mantap bercita-cita ingin menjadi guru MTK.(wakhid)