
48 waronggono dimandikan air suci
SEMANDING – Sebanyak 85 pekerja seni di Tuban menjalani ritual siraman Rabu (1/11) di pemandiang Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Mereka adalah 48 waranggono dan sisanya pengrawit. Mereka dimandikan air suci, sebagai wujud penyucian niat, pikiran dan hati yang suci dalam menekuni dunia seni yang dijalani.

Kegiatan tersebut, sebagai wujud kepedulian pemerintah Kabupaten Tuban untuk melestarikan budaya, khususnya seni tayub khas Tuban. Sebab, seni ini hampir punah di Bumi Wali. Pelan-pelan seni adiluhung ini tergerus zaman. Karena itu, setahun sekali kegiatan digelar sebagai upaya pelestarian yang berkesinambungan.
“Tujuannya untuk melestarikan potensi budaya tayub dan waranggono,’’ ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Sulistyadi.
Selain itu, untuk memberikan bekal dan tentang pendidikan bagi waranggono, terutama yangb pemuda. Bekal soal adab menjadi waranggono, dan tata cara pentas tayub lainnya.
‘’Setelah diwisuda waranggono ini sudah siap melaksanakan pentas untuk menghibur masyarakat,’’ tambahnya.

Anita Fitriarawati salah satu waranggono yang menjalani prosesi mengaku senang dan bangga diwisuda menjadi waronggono.
‘’Karena sejak kecil saya sudah senang sekali dengan kesenian tayub. Dan, sekarang saya diwisuda,’’ ujarnya.
Perempuan kelahiran Jatirogo itu mengaku sudah ikut acara tayub hingga keluar Kabupaten Tuban, seperti Rembang dan Bojonegoro, selain di Tuban sendiri.
‘’Semakin yakin dan mantap setelah menjalani prosesi ini,’’ kata Anita sapaan akrabnya. (salam)